Banyak orang menganggap bahwa mendongeng hanya untuk anak-anak. Padahal, jika kita pikirkan lebih dalam, cerita adalah cara paling alami bagi manusia untuk memahami sesuatu. Kita semua lebih mudah mencerna pesan bila disampaikan dalam bentuk kisah—ada alur, tokoh, dan kejadian yang bisa kita ikuti.
Melalui dongeng, pendengar tidak hanya mendapat hiburan, tetapi juga beragam perspektif. Ada yang belajar dari sisi positifnya, ada pula yang mengambil pelajaran dari sisi negatifnya. Di dalam setiap kisah tersimpan hikmah dan nilai kehidupan yang bisa diasah oleh anak-anak sejak dini.
Berbagai penelitian ilmiah menunjukkan bahwa mendongeng memberikan banyak manfaat bagi perkembangan anak, di antaranya:
1. Pengembangan Bahasa dan Kosakata
Mendongeng membantu anak mengenal kata baru, memahami struktur bahasa, dan memperluas kosa kata mereka. (PubMed; E-journal UMM; Jurnal Mahasiswa IKIP Siliwangi)
2. Kemampuan Bercerita dan Pemahaman Cerita (Narrative Skills)
Anak yang sering mendengar cerita belajar menyusun alur kisah—dari awal, konflik, hingga penyelesaian. Mereka juga terbiasa menjawab pertanyaan dan menceritakan kembali isi dongeng. (E-Journal Universitas Bengkulu)
3. Perkembangan Moral dan Karakter Prososial
Dongeng sarat dengan nilai seperti kejujuran, empati, keberanian, dan tanggung jawab. Melalui kisah, anak belajar membedakan mana yang benar dan salah serta memahami konsekuensi dari setiap tindakan. (dinarpus.kendalkab.go.id; Jurnal ObsesI)
4. Imajinasi dan Kreativitas
Dongeng menstimulasi imajinasi anak. Mereka membayangkan karakter, tempat, dan situasi yang tidak nyata, sehingga kreativitasnya berkembang pesat. (Edukasi Kompas; PubMed)
5. Empati dan Kecerdasan Emosional
Melalui tokoh-tokoh dalam cerita, anak belajar memahami perasaan orang lain dan cara merespons berbagai situasi emosional. (Edukasi Kompas; PubMed)
6. Konsentrasi dan Fokus
Mendengarkan dongeng melatih anak untuk fokus mendengarkan, memproses informasi verbal, dan memperhatikan detail. (PubMed; E-journal UMM)
7. Keterampilan Membaca Awal (Early Literacy Skills)
Dongeng dapat menjadi jembatan menuju kemampuan membaca. Anak belajar mengenal huruf, memahami urutan teks, dan menikmati kegiatan membaca secara menyenangkan. (Jurnal Universitas Galuh; Jurnal Mahasiswa IKIP Siliwangi)
8. Relasi Emosional dengan Orang Tua atau Pengasuh
Saat orang tua mendongeng, terbentuk kedekatan emosional yang hangat. Anak merasa aman, diperhatikan, dan dicintai. Hubungan ini sangat penting bagi kesehatan psikologis anak. (Edukasi Kompas)
9. Aktivitas yang Menyenangkan dan Mengurangi Stres
Selain edukatif, mendongeng adalah aktivitas yang menyenangkan dan bisa menjadi waktu santai bersama anak. Cerita yang disampaikan dalam suasana nyaman membantu menurunkan stres dan kecemasan. (Edukasi Kompas)
10. Stimulasi Kognitif dan Aktivasi Otak
Penelitian dengan teknologi near-infrared spectroscopy (NIRS) menunjukkan bahwa storytelling mampu mengaktifkan area otak yang berhubungan dengan bahasa dan kognisi lebih lama dibanding sekadar membaca buku bergambar.
Bagi anak yang belum mampu membaca secara mandiri, mendongeng berperan besar sebagai media belajar untuk memahami “rasa”. Sama seperti membaca buku, mendengarkan cerita menumbuhkan kepekaan terhadap emosi dan sudut pandang berbagai tokoh.
Dalam salah satu podcast, komika Raditya Dika pernah mengatakan bahwa kebiasaannya membaca cerita sejak kecil membuatnya tumbuh menjadi pribadi yang matang dan memiliki kontrol diri yang baik. Hal ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh cerita terhadap pembentukan karakter dan kecerdasan seseorang.
Jadi, masihkah kita ragu bahwa mendongeng mampu mencerdaskan anak?
Ditulis oleh : Hamidah Rosichah ;Direktur program Pendidikan Gemilang Indonesia 2021-2023







