Zakat dalam Islam: Pengertian, Jenis, dan Dalilnya

Pengertian Zakat

Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib ditunaikan oleh setiap Muslim yang telah memenuhi syarat. Secara bahasa, zakat berarti “bersih,” “suci,” atau “berkah.” Sementara itu, dalam istilah syariat, zakat adalah sejumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh seorang Muslim dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya sesuai dengan ketentuan dalam Islam.

Dalil tentang Zakat

Kewajiban zakat termaktub dalam Al-Qur’an dan hadis. Berikut beberapa dalil tentang zakat:

1. Dalil dari Al-Qur’an

   Surat Al-Baqarah ayat 110

  “Dan laksanakanlah shalat serta tunaikanlah zakat, dan apa saja yang kamu usahakan untuk dirimu berupa kebaikan, niscaya kamu akan mendapat pahala di sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” Surat At-Taubah ayat 103

   “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menjadi) ketenteraman bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”_

2. Dalil dari Hadits

   – Rasulullah SAW bersabda:

     “Islam dibangun atas lima perkara: Bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan menunaikan haji bagi yang mampu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

   – Dalam hadis lain, Rasulullah SAW bersabda:

     _”Barangsiapa yang Allah berikan harta kepadanya, tetapi ia tidak mengeluarkan zakatnya, maka pada hari kiamat hartanya itu akan dijadikan ular berbisa yang akan melilit lehernya dan menggigitnya.”_ (HR. Bukhari)

Jenis-Jenis Zakat

Secara umum, zakat dibagi menjadi dua jenis:

1. Zakat Fitrah

   – Zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap Muslim menjelang Idul Fitri.

   – Besarannya sekitar 2,5 kg atau 3,5 liter makanan pokok (beras, gandum, atau kurma).

   – Dalil: Rasulullah SAW bersabda, “Rasulullah mewajibkan zakat fitrah sebagai penyucian bagi orang yang berpuasa dari perbuatan sia-sia dan kata-kata kotor, serta sebagai makanan bagi orang miskin.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah)

2. Zakat Mal (Harta)

   – Zakat yang dikenakan pada harta tertentu yang telah mencapai nisab dan haul.

   – Jenis-jenis zakat mal meliputi zakat emas, perak, perdagangan, pertanian, peternakan, dan profesi.

   – Dalil: “Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian.” (QS. Adz-Dzariyat: 19)

Golongan Penerima Zakat

Dalam Al-Qur’an, terdapat delapan golongan yang berhak menerima zakat sebagaimana disebutkan dalam Surat At-Taubah ayat 60

1. Fakir

2. Miskin

3. Amil zakat (pengelola zakat)

4. Muallaf (orang yang baru masuk Islam)

5. Riqab (hamba sahaya yang ingin merdeka)

6. Gharim (orang yang terlilit hutang)

7. Fi sabilillah (pejuang di jalan Allah)

8. Ibnu sabil (musafir yang kehabisan bekal)

Zakat bukan sekedar kewajiban, tetapi juga sarana untuk membersihkan harta dan jiwa, serta mewujudkan keadilan sosial dalam masyarakat. Dengan menunaikan zakat, seorang Muslim tidak hanya mendapatkan pahala dari Allah SWT, tetapi juga membantu mereka yang membutuhkan. Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita memahami dan mengamalkan zakat sesuai dengan tuntunan syariat Islam.

Mari berzakat :

Bagikan

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Jadi #TemanBerbagiKebaikan

Bantu Ratusan Anak Indonesia Mendapatkan Pendidikan Layak

Campaign Terkini