Bedanya Stunting dengan Gizi Buruk

Apa itu Stunting?
Apakah sama Stunting dengan Gizi Buruk?

Dewasa ini, salah satu isu kesehatan anak yang sedang populer ialah Stunting. Pasalnya, penyakit ini bisa berpengaruh pada tinggi badan dan juga kecerdasan anak. Terlebih stunting ini seringnya disebabkan karena adanya kesalahan asupan makan dari ketika anak masih dalam kandungan sampai umur 5 tahun (Golden Age), sehingga para orang tua harus melek pada urusan ini supaya Stunting bisa dicegah atau ditanggulangi sedari dini.

Mengenal Sekilas Tentang Stunting

Menurut WHO (World Health Organization),
Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak akibat gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai. Anak-anak didefinisikan sebagai stunting jika tinggi badan terhadap usia mereka lebih dari dua standar deviasi di bawah median Standar Pertumbuhan Anak WHO.

Lantas Apakah Sama Stunting dengan Gizi Buruk?

Apa perbedaan Stunting dan Gizi Buruk? Bukankah Stunting merupakan akibat dari Gizi Buruk?

Pada dasarnya, permasalahan gizi mencangkup 3 hal :
-Kekurangan Gizi (Wasting dan Stunting)
-Kelebihan Gizi (Kegemukan dan Obesitas)
-Kekurangan Zat Gizi Mikro (seperti Anemia)

Meskipun wasting dan stunting sama-sama bagian dari kekurangan gizi,
tetapi umumnya di Indonesia Wasting lah yang kerap kali disebut dengan Gizi Kurang / Gizi Buruk.

Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk

Secara garis besar, perbedaan Gizi Buruk dan Stunting ada pada dampak dan pengukurannya

-Gizi Buruk diukur dari berat badan (badan kurus)
-Stunting diukur dari tinggi badan (badan pendek)

-Gizi Buruk berdampak pada rendahnya kekebalan tubuh
-Stunting berdampak pada gangguan metabolisme dan kecerdasan

Dan tidak menutup kemungkinan penderita Stunting juga menderita Gizi Buruk.

Masih banyak lagi perbedaan antara Gizi Buruk dan Stunting, namun beberapa perbedaan antara keduanya juga ada yang mirip sehingga dapat dikatakan “Serupa Tapi Tak Sama”.

Data Kemenkes menyatakan,

Tahun 2022 prevalensi (angka kasus kejadian penyakit) Stunting di Indonesia mencapai 21,6%
yang artinya 1 dari 4 anak di Indonesia menderita Stunting.

Padahal, standar WHO angka kasus Stunting harus di bawah 20%.

Bagikan

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Jadi #TemanBerbagiKebaikan

Bantu Ratusan Anak Indonesia Mendapatkan Pendidikan Layak

Campaign Terkini